Resume Pengertian dan Contoh Penerapan Audit Sistem Informasi


 

Contoh Penerapan Audit Sistem Informasi

Pengertian Audit

Audit sistem informasi adalah suatu upaya penghimpunan dan juga penilaian berbagai bukti agar bisa menentukan apakah sistem informasi yang digunakan pada sebuah perusahaan mampu mengamankan aset, menjaga integritas data, dan mampu mendorong perusahaan dalam mencapai tujuannya secara efektif serta menggunakan sumber daya yang ada secara lebih efisien.

Terdapat beberapa komponen yang harus diperiksa di dalamnya, yaitu audit secara menyeluruh pada tingkat efektivitas, efisiensi, availability, confidentiality, reliability, integrity, aspek keamanan, modifikasi program, audit proses, audit sumber data, dan juga data file ataupun database perusahaan.

Audit berasal dari bahasa latin “audire” yang berati mendengar atau to hear.Yang artinya apabila seseorang pemilik organisasi usaha merasa ada suatu kesalahan atau penyalah gunaan,    maka ia mendengarkan  kesaksian orang tertentu (Sanyoto,2017),

Audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai.

Tujuan Audit Sistem Informasi

  • 1.      Mengamankan Aset

Aset informasi milik perusahaan seperti software, hardware, SDM, dan file data harus selalu dijaga dalam suatu sistem pengendalian internal yang baik agar bisa menghindari adanya penyalahgunaan aset perusahaan. sehingga, sistem pengamanan aset menjadi hal yang sangat penting yang harus disediakan oleh pihak perusahaan

  • 2.      Menjaga Integritas Data

Pada dasarnya, integritas data adalah salah satu konsep dasar yang terdapat dalam sistem informasi. Data itu sendiri terdiri dari berbagai atribut tertentu, seperti kebenaran, keakuratan dan juga kelengkapan.

Bila integritas data tidak bisa terpelihara dengan baik, maka suatu perusahaan tidak akan bisa lagi mempunyai hasil atau laporan yang baik, bahkan sangat mungkin mengalami kerugian.

  • 3.      Menjaga Efektivitas Sistem

Efektivitas sistem informasi pada suatu perusahaan memiliki peranan yang penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif hanya jika sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  • 4.      Menjaga Efesiensi Sistem

Efisiensi adalah suatu hal yang sangat penting saat suatu komputer sudah tidak lagi mempunyai kapasitas yang cukup atau harus melakukan evaluasi lagi apakah efisiensi sistem di dalamnya masih cukup atau harus menambah sumber daya.

Kenapa? karena suatu sistem bisa dikatakan efisien bila sistem informasi di dalamnya mampu memenuhi kebutuhan pengguna dengan sumber daya informasi yang rendah.

 

 

Pembahasan/Studi Kasus

Deskripsi dan Analisa pengendalian internal.

·         Apakah Pengendalian Internal ada ?

·        Apakah Pengendalian Internal itu efektif ? 

       Pengujiannya terbatas dapat di lakukan untuk menilai efektifitasnya.

·         Penilaian ulang resiko dapat dilakukan pada tahap ini. Pengujian terhadap pengendali internal.

·         Untuk Memastikan Pengendalian internal benar efektif haruslah dilakukan pengujian

·         Pengujian ini nantinya akan dituangkan pada laporan hasil audit.

·         Contoh Pengujian yang dapat dilakukan :

o   Pemeriksaan berkas dan dokumen

o   Wawancara dengan pihak manajemen atau personil lain

o   Pengamatan terhadap operasional

o   Pemeriksaan aset

o   Pemeriksaan berkas komputer

o   Komparasi hasil audit dengan laporan auditee

Temuan dan rekomendasi temuan audit terdiri dari empat bagian kriteria, kondisi,akibat, dan penyebab. Rekomendasi, umumnya berbentuk:

·         Tidak menyarankan perubahan pada sistem pengendalian

·         Peningkatan pengendalian untuk mengurangi resiko

·         Pemindahan resiko kepihak luar (pada kondisi dimana resiko cukup tinggi tetapi pengendalian sulit dilakukan atau tidak ekonomis) misal; asuransi, alihdaya.

Laporan Hasil Audit.

  • 1.      Laporan hasil audit hendaknya diselesaikan tepat waktu.
  • 2.      Laporan hasil audit didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada auditee.
  • 3.      Auditee diminta untuk memberikan tanggapan dan tanggapan akan dimasukkan ke laporan hasil audit final. Hal ini untuk memastikan objektifitas audit

Tindak Lanjut.

Tahapan untuk memastikan apakah manajemen setelah mengetahui rekomendasi:

  • ·         Menerima resiko,tanpa perbaikan;
  • ·         Tidakmenerimaresiko,tanpa perbaikan;
  • ·         Melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan kelemahan.

EvaluasiAudit.

Merupakan tahapan final dimana auditor menilai  proses audit yang telah dilakukan. Langkah ini sering  diabaikan, sehingga mengakibatkan audit dimasa berikutnya tidak optimal.

Kesimpulan

Dari pembahasan  yang   saya buat  perencanaan dalam audit sistem informasi sangat disarankan karena tahap-tahap dalam  perancanaan itu sebagai ladasan dalam menyelesaikan suatu masalah yang  berkaitan dengan audit sistem informasi. Ini juga sangat efektif karena bisa membangun rencana dengan   sangat matang.Pada tahap akhir perencanaan adanya evaluasi  sangat  berguna karena Merupakan tahapan final dimana auditor menilai  proses audit yang telah dilakukan. Langkah ini sering  diabaikan, sehingga mengakibatkan audit dimasa     berikutnya tidak optimal

DISKUSI

Setelah saya membaca dan membahas   perencanaan audit sistem informasi ini melalui beberapa  buku,sumber,dan media baca lainnya tahap perencanaan  pada audit sistem informasi ini sangat menguntungkan sebab banyak beberapa tahapan dalam perencanaan yang       sangat mendetail  dalam mengambil keputusan  akhir sehingga minimnya kesalahan yang akan muncuk atau masalah lainnya. Pada tahap akhir didalam perencanaan adany aevaluasi sehingga kinerja kedepannya dapat lebih optimal di bandingkan dengan yang telah dikerjakan   sebelumnya. Saya yakin hal ini   sangat berguna bagi    seluruh    bagian    dalam menyelesaikan masalah nya terutama  didalam bidang audit sistem informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar